BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 31 Oktober 2009

Profil Kotaku

Tarakan ku...


Salah satu Kebudayaan Tarakan adalah IRAW TENGKAYU. Dalam acara Iraw Tengkayu, ada acara yang disebut Penurunan Padaw Tuju Dulung. Berikut keterangan tentang Penurunan Padaw Tuju Dulung.
Padaw tujuh dulung (tuju haluan) adalah merupakan sebuah perahu dengan bentuk yang mana diatas perahu tersebut ditempatkan sesaji yang dihaturkan. Bentuk haluan perahu bercabang tiga. Haluan yang ditengah bersusun tiga, haluan yang kanan dan kiri masing-masing bersusun dua, maka terdapat tujuh haluan yang jumlah hari dalam seminggu dimana kehidupan manusia berlangsung dari hari dan seterusnya. Warna perahu terdiri dari kuning, hijau dan merah. Haluan perahu yang teratas (ditengah) dan perlengkapan lainnya di atas perahu yang berwarna kuning, yang mana warna kuning menurut tradisi budaya suku tidung adalah perlambang suatu kehormatan atau suatu kehormatan atau suatu yang ditinggikan dan dimulyakan. Hanya satu penguasa tertinggi alam semesta yaitu yang maha kuasa Allah SWT. Sang maha pencipta. Diatas perahu terdapat lima buah tiang yang melambangkan sholat lima waktu yang merupakan tiang agama islam. Guna tiang-tiang tersebut adalah tempat mengikat atap dari kain berwarna kuning yang disebut PARI-PARI. Pada tiang kanan depan terpasang kain kuning ke haluan kanan, demikian pula pada tiang kiri depan memanjang turun ke haluan kiri. Diatas padaw tuju dulung dibuat bentuk seperti rumah dengan atap bersusun tiga yang disebut MELIGAY yang terdapat pintu keempat dindingnya. Didalam meligay diletakkan sesaji berupa makanan.
Kalo ada kebudayaan, pastinya sebuah kota memiliki sejarah dan asal-usulnya kan..?? Berikut adalah sejarah dan asal-usul Kota Tarakan..


Sejarah kota Tarakan


Kota Tarakan berdasarkan cerita rakyat berasal dari bahasa Tidung kuno yakni dari kata Tarak dan Ngakan, dalam bahasa Tidung Tarak mempunyai arti bertemu sedangkan Ngakan berarti Makan. Kata ngakan merupakan indikasi bahwa para nelayan dulu sering berisitirahat dan makan dipulau ini, yang menjadi tempat pertemuan para nelayan disekitar pulau ini seperti dari daerah Salim batu, tana lia, Pulau bunyu, Sesayap, Sembakung dan lain lain. Tarakan juga sebagai tempat bermuaranya tiga sungai besar diutara Kalimantan Timur seperti sungai Sesayap/Malinau, Sungai Kayan, dan Sungai Sembakung.
Tarakan juga disebut dengan istilah Tengkayu yang dari bahasa Tidungnya berarti daerah yang dikelilingi oleh laut atau Pesisir.
Pulau seluas 241,5 KM yang sebagian besar masih merupakan hutan lindung terutama dipesisir pantai wilayah selatan. Kondisi ini merupakan panorama alam yang indah antara hutan lindung, bukit, hutan konservasi, kelong nelayan, perkebunan, pantai dan peninggalan sejarah berupa tugu jepang dan tugu ostrali.
Menurut sejarah Tarakan pernah menjadi lokasi pertempuran sengit perang dunia ke 2 antara tentara jepang dengan tentara ostrali. Sebanyak 235 tentara ostrali tewas pada pertempuran itu. Di kota Tarakan masih terdapat banyak tugu peringatan tentara ostrali di lokasi yang sekarang menjadi sebuah kompleks militer. Tugu peringatan ini dibangun untuk mengenang tentara ostrali yang tewas dalam upaya membebaskan Tarakan dari pendudukan jepang. Dilokasi lainnya terdapat kuburan tentara jepang yang berada dibekas bunker jepang dikawasan perbukitan .

Obyek wisata di kota Tarakan antara lain Pantai Amal yang berjarak 11 KM dari pusat kota. Pantai ini memiliki panorama nyiur melambai dengan pemandangan yang cukup indah dan letaknya di kecamatan Tarakan Timur. Setiap dua taon sekali di Pantai Amal ini akan diselenggarakan Pesta Adat Tidung yakni "IRAW TENGKAYU".
Asal Usul Tarakan
Suku Kaum Tidung atau Tidong (Malaysia) sebenarnya berasal dari kata "Tideng" yang artinya "Gunung". Mengikut pergeseran zaman berubahlah kata Tideng tersebut menjadi Tidung. Kita bisa melihat keaslian nama tersebut pada nama sebuah daerah dipinggiran Sungai Sesayap yakni sebuah daerah yang bernama "Tideng Pale" atau lebih dikenal dengan nama TIDUNG PALA. Tideng Pale adalah ibukota kecamatan Sesayap Ulu masuk dalam wilayah Kabupaten Bulungan dan sebentar lagi akan diresmikan menjadi Ibukota Kabupaten Tana Tidung. Kata Tideng Pale berasal dari Bahasa Tidung yang artinya "Gunung Hambar" artinya daerah tersebut terdapat Gunung yang dibawahnya mengalir Sungai sesayap yang apabila pada musim Kemarau adalah merupakan perbatasan antara air Tawar dan air Asin/Laut.

SMANSATAKU

SMANSATA


Sekilas tentang SMA Negeri 1 Taraka (SMANSATA)

SMA Negeri 1 Tarakan, yang biasanya disebut SMANSATA oleh murid-muridnya adalah salah satu sekolah tertua di Kota Tarakan. Sekolah ini didirikan secara resmi pada 1 Agustus 1965 berdasarkan SK Kepala Dirpu No. 18/Dirpu/1965. Dalam bidang kurikulum, SMA Negeri 1 Tarakan selalu mengikuti perubahan yang sudah ditentukan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Pada tahun 2002/2003 SMA Negeri 1 Tarakan memberlakukan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), kemudian pada tahun 2006/2007 SMA Negeri 1 Tarakan adalah sekolah pertama yang menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kemudian, SMA Negeri 1 Tarakan mulai menerapkan program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), dimana untuk kurikulum pelajaran MIPA merupakan kombinasi antara kurikulum Nasional dan kurikulum Cambridge. Untuk kurikulum Cambridge, SMA Negeri 1 Tarakan telah bekerja sama dengan SMA Negeri 3 Malang sebagai Cambridge Center.
SMA Negeri 1 Tarakan telah memiliki 64 guru dan 22 staf administrasi termasuk keamanan dan cleaning service. Sebagai penunjang, SMA Negeri 1 Tarakan juga dibina oleh komite sekolah dan menyediakan fasilitas yang cukup seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan ICT.

Budaya Mutu dan Logo Sekolah
Setiap sekolah pasti memiliki budaya yang berbeda-beda. Begitu juga dengan SMA Negeri 1 Tarakan. Budaya Mutu SMA Negeri 1 Tarakan yang telah diimplementasikan sejak Mei 2007 adalah :


1. Bersih
2. Dispilin
3. Santun
4. Peduli

Selain itu, SMA Negeri 1 Tarakan juga memiliki logo. Logo SMA Negeri 1 Tarakan diluncurkan pada 31 Agustus 2008. Logo tersebut merupakan karya siswa SMA Negeri 1 Tarakan yaitu, M. Rizky Nugraha, Doni Sutejo, dan Dio Alfanda Fanani.
Keterangan gambar dan warna logo :

1.Ciri seorang siswa yang sedang menuntut ilmu
2.Tanda dari suatu lembaga pendidikan dimana terjadi proses belaar mengajar
3.Belajar di SMA Negeri 1 Taraka bukan hanya bersumber dari buku kurikulum saja, namun juga dari sarana lain sesuai perkembangan jaman (mis: internet)
4.Siap berkompetisi dari level lokal sampai internasional
5.Sebagai ciri khas Tarakan.

Rabu, 21 Oktober 2009

Cita-citaku

Cita-citaku :

Cita-citaku yang ingin aku raih adalah aku ingin menjadi salah satu pemain klub sepakbola kesayanganku yaitu Tottenham Hotspurs,aku ingin menjadi bagian dari Tim Tottenham Hotspurs seperti yang telah dilakukan oleh idola-idolaku berikut ini :

Makna Sumpah Pemuda

ISI SUMPAH PEMUDA :

SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE,

TANAH AIR INDONESIA

Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE,

BANGSA INDONESIA

Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN,

BAHASA INDONESIA

Djakarta, 28 Oktober 1928

Selamat Hari Sumpah Pemuda. Mungkin sebagian dari kita lupa bahwa tiap tanggal 28 Oktober kita memperingati hari Sumpah Pemuda dan mungkin sebagian dari kita juga sudah lupa bagaimana bunyi Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda mempunyai makna yang sangat mendalam bagi bangsa ini, sumpah pemuda berisi ikrar bersatunya dan disatukannya tunas-tunas bangsa oleh kesamaan tanah air, bangsa dan bahasa. Ini mengingatkan kembali jati diri kita sebagai bagian dari NKRI yang harus senantiasa menjaga dan mempertahankan NKRI dari segala macam tantangan, ancaman maupun krisis.

Sudah selayaknya kita bersatu dan memperkuat ikatan satu sama lain agar Indonesia tetap kokoh dan bertahan di tengah krisis global yang mengancam ekonomi negeri ini. Sumpah Pemuda membawa beritabaik bahwa sampai saat ini kita masih disatukan oleh tanah air, bangsa dan bahasa Indonesia. Persatuan dan Kesatuan merupakan langkah dasar kemajuan suatu bangsa. Selamat Hari Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda merupakan sumpah setia hasil rumusan Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia atau dikenal dengan Kongres Pemuda II, dibacakan pada 28 Oktober 1928. Tanggal ini kemudian diperingati sebagai "Hari Sumpah Pemuda".
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.
Isi

Sumpah Pemuda versi orisinal

Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Sumpah Pemuda versi Ejaan Yang Disempurnakan:

Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Kongres Pemuda II

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.

Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan

Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu "Indonesia Raya" karya Wage Rudolf Supratman yang dimainkan dengan biola saja tanpa syair, atas saran Sugondo kepada Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia.

Peserta

Para peserta Kongres Pemuda II ini berasal dari berbagai wakil organisasi pemuda yang ada pada waktu itu, seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, dll. Di antara mereka hadir pula beberapa orang pemuda Tionghoa sebagai pengamat, yaitu Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie serta Kwee Thiam Hong sebagai seorang wakil dari Jong Sumatranen Bond. Diprakarsai oleh AR Baswedan pemuda keturunan arab di Indonesia mengadakan kongres di Semarang dan mengumandangkan Sumpah pemuda keturunan arab.

Gedung

Bangunan di Jalan Kramat Raya 106, tempat dibacakannya Sumpah Pemuda, adalah sebuah rumah pondokan untuk pelajar dan mahasiswa milik Sie Kok Liong [3].

Gedung Kramat 106 sempat dipugar Pemda DKI Jakarta 3 April-20 Mei 1973 dan diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, pada 20 Mei 1973 sebagai Gedung Sumpah Pemuda. Gedung ini kembali diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 20 Mei 1974. Dalam perjalanan sejarah, Gedung Sumpah Pemuda pernah dikelola Pemda DKI Jakarta, dan saat ini dikelola Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.

Rabu, 09 September 2009

Kegiatan di Sekolah

Hari ini aku memulai hariku dengan bangun pagi,tepatnya pada pukul 03.30,setelah itu aku langsung makan sahur untuk menjalankan ibadah puasa.
Setelah selesai makan sahur aku lalu mengaji untuk menunggu waktu shalat shubuh..
Waktu shalat pun tiba,aku lalu shalat dan langsung tidur lagi..
Aku terbangun pada pakul 06.30,aku pun langsung segera bersiap-siap untuk berangkat pergi ke sekolah..
Sampai di sekolah ternyata ruang kelasnya belum dibuka,aku dan beberapa temanku memilih ngobrol untuk menunggu kelas dibuka...
Setelah kelas dibuka,aku langsung masuk ke kelas dan langsung tidur..
Bel berbunyi,kami pun langsung menuju ke Lab komputer untuk belajar blogging..

Jumat, 25 Juli 2008

Bersinar Untuk 15 Bintang

Ada 15 bintang yang bersinar terang
Menghiasi angkasa yang semulanya tak terang
Ada 15 bintang yang bersinar terang
Menerangi hidupku yang semulanya tak terang
Kamu adalah bintang 15 april yang terang
Yang bersinar di lubuk hatiku terdalam

15 bintang menerangi hidupku
Agar engkau dapat memahami hatiku
15 bintang menerangi hidupmu
Menanti jawabmu merenungkan hatimu